Beberapa malam ini, di balik dinding, ada yang berusaha terlelap dengan gelisah, mengatur nafas pelan-pelan, berusaha mengendalikan dada yang sesak entah karena apa, mengenali rasa yang entah apa.
Udara beberapa hari ke belakang terasa lebih dingin dari biasanya, seperti sedang tidur telentang di depan sebuah lemari pendingin yang dibuka lebar-lebar.
Bahkan selimutpun tidak membantu.
Mungkin bukan udara yang kelewat dingin, tapi dada kosongnya begitu sesak, dipenuhi rasa ngilu yang entah datangnya darimana.
Membolak-balikkan punggung puluhan kali, berusaha menghitung kesalahan agar cepat terlelap, beranjak dari tempat tidur dan menyeduh coklat hangat tidak juga membantu, sama saja, seperti semuanya dingin dan kosong.