Hal-hal lucu yang kita alami dulu tiba-tiba muncul kembali saat aku membuka halaman Facebook-mu.
Hai, masih ingat 'kita' ?
Rasa suka yang tidak tersampaikan itu seperti mati dan menjadi hantu penasaran. Akan terus penasaran, entah sampai kapan.
Seperti aku kepada kamu.
Kisah kita dulu sederhana. Kamu meminta nomor ponselku dari seorang teman lalu mulai mengirimiku pesan. Kemudian saling menelepon dan terkikik bersamaan di tengah-tengah obrolan.
Kita saling mengirim pesan padahal sedang sama-sama di sekolah, kelas kita hanya berjarak 15 meter.
"Aku tadi melihatmu duduk di depan pintu kelas. Hihihi."
"Aku juga melihatmu masuk ke dalam kelas. Bandomu bagus." Katamu membalas pesanku.
Pesan sesederhana itu kadang bisa membuatku senyum-senyum seharian, aku yakin pipiku merah padam saat itu. Kamu selalu tahu caranya.
"Kamu hari ini latihan basket 'kan? Semangat ya! :D"
"Makasih, kecil! :)"
Aku tahu kesukaanmu, ketidaksukaanmu, kebiasaanmu, jadwalmu. Semuanya. Aku tahu semuanya yang ada di dalam dirimu. Bahkan ketika kamu sendiri pun tidak menyadarinya.
Hahaha, begitulah perempuan ketika menyukai seorang laki-laki. Lebih baik dari agen FBI sekalipun.
Kita baik-baik saja saat itu, sampai kamu mengatakan, "Aku tidak suka sahabatmu."
Sesederhana itu.