Kamu pernah ajarkan aku, bagaimana caranya merajut mimpi.
Tapi kamu juga yang membuat benangnya kusut, sulit diluruskan kembali.
Kamu menyerah, lalu membeli benang baru, tapi kemudian kamu membuat benangnya kusut lagi.
Kamu membeli benang baru lagi, kamu membuat benangnya kusut lagi.
Kamu membeli benang baru lagi, kamu membuat benangnya kusut lagi.
Begitu seterusnya.
Akhirnya aku yang menyerah. Dan akhirnya kutemukan mesin pemusnah mimpi, ia bernama: Luka.
No comments:
Post a Comment
Komentar kalian akan masuk moderasi dulu jika kalian komen di postingan lama. Maka jangan khawatir, komentar kalian pasti akan aku baca. :)