Hai... Apa kabar?
Kalau blog ini bisa bicara, mungkin dia sudah protes karena aku sudah jarang bercerita di sini. Atau kalau dia kekasihku, dia sudah memutuskanku berhari-hari yang lalu karena aku tidak mengabarkan apa-apa dalam beberapa waktu terakhir.
Tapi untungnya, blog ini adalah pendengar yang baik. Ia tidak pernah protes sesering apa atau sejarang apa aku bercerita di sini. Ia tidak pernah menyanggah, tidak pernah protes, blog ini begitu ikhlas.
Ya. Blog ini begitu ikhlas. Seperti cintaku kepada kamu. Jika aku mencintaimu sebanyak 1000, aku meminta kamu menerimanya utuh, dan aku tidak meminta dibalas dengan volume yang sama. Karena cinta yang baik tidak pernah meminta balasan barang setetes peluh semut pun.
Kalian pernah mencintai pria dengan begitu dalam? Aku sedang. Aku mencintai seorang pria dengan hati yang besar. Dengan perangai yang baik. Dengan aksara-aksara yang tersimpan di balik matanya yang tajam. Pria dengan struktur tulang belakang yang begitu sempurna.
Kami punya begitu banyak impian, kami membangun mimpi-mimpi kami sendiri. Aku berharap suatu hari bisa mewujudkan mimpi-mimpi kami dan bisa menyandang namanya di belakang namaku. Ya. Aku hanya bisa berharap. Semua terserah Tuhan. Karena aku tahu, Tuhan selalu tahu hal-hal yang terbaik untuk umat-Nya.
Aku mencintainya hingga detik ini, hingga tulisan ini selesai ditulis, tanpa syarat, tanpa mengharap balasan apa-apa..