Thursday, August 20, 2009

Mengenang Nami

Aku dulu punya kucing . Bukan kucing garong, tapi kucing galak .
Namanya Nami . Nama Nami terinspirasi dari nama sebuah tokoh di one piece, karena dulu mas lagi tergila2 sama one piece .

Nami kucing betina belang tiga . Dia pendek tapi berisi, matanya hijau dan imut2 kaya pemiliknya :p
Nami itu kembang desa, dia jadi rebutan kucing2 garong di komplek, tapi Nami tetep cuek, dia ngerasa gak lepel kalo harus pacaran sama kucing garong di komplek yg dekil, kotor, suka nyolong ikan dan tidak rajin beribadah .

Nami bisa dibilang kucing jutek, dia gak pernah mau makan ikan asin . Kalo makan daging mentah juga langsung muntah . Makan tulang langsung kejang2 .
Maunya makan ikan yg udah dimasak, atau gak makan makanan khusus kucing yg satu kalengnya ngelebihi harga satu hari uang jajanku .

Nami juga gak pernah sukses menghasilkan keturunan yang waras . Dia selalu ngelahirin anak, trus beberapa hari kemudian anaknya mati satu persatu .
Anak yang bisa bertahan cuma Si Item dan Popo .

Si popo melarikan diri entah kemana saat Si Item lahir . Mungkin dia merasa perhatian Nami berpindah pada Si Item yang bulunya Item semua .

Kata orang, kucing item itu pembawa sial, kucing iblis . Tapi nyatanya ? Item itu kucing banci . Gak pernah berani bergulat dengan kucing garong di komplek, selalu minta bela . Dan terakhir aku tau, dia punya kelakuan yang sangat tidak berprikekucingan yaitu : Mengawini kucing Jantan .
Hei, Item itu Jantan kawan ! Dia mengejot2 kucing jantan . Sungguh pemandangan yang sangat tidak etis .

Skip . Balik lagi ke Nami .
Aku kangen sama Nami . Kangen banget malah . Udah hampir dua tahun dia ninggalin rumah .
Enggak tau kenapa .
Waktu itu Nami ngelahirin anak terakhirnya, sekitar 3 anak kucing .
Anak kucing itu udah diincer musang dari mereka lahir .
Jadi Nami selaku Ibu siaga yang siap melindungi anak2nya, selalu memindah2 tempat persembunyian dan mencari daerah aman .
Pada hari yg aku lupa hari apa, pagi2 anak Nami udah gak ada ditempatnya tiga tiganya . Mereka hilang !
Nami gelabakan . Dia setress, Dia depresi, dia merasa gak berguna jadi Ibu, dan Nami berniat bunuh diri .

Akhirnya, siangnya Namipun ikut hilang entah kemana . Mungkin dia berusaha mencari anak2nya yg hilang itu .
Nami merantau diluar sana, mungkin dia mengadu nasib, mencoba mencicipi kejamnya kehidupan diluar sana .

Oh Namiku sayang, dimanakah kau sekarang ?


Ini adalah Nami malam terakhir kami bertemu :



Ini bentuk formasi yang alamiah tanpa dibuat2 :



Ini anak2 Nami yang lucu dan menggemaskan :



Ini juga anak Nami yang agak kurang gizi :



Ini kegiatan susu menyusu :

No comments:

Post a Comment

Komentar kalian akan masuk moderasi dulu jika kalian komen di postingan lama. Maka jangan khawatir, komentar kalian pasti akan aku baca. :)